Sudah Saatnya Sekolah Mengajarkan Coding


Sejak menteri Nadiem Makarim mendengungkan coding di sekolah, banyak orangtua siswa bertanya-tanya. "Apa ini coding?". "Kami tahu bahwa anak-anak sekolah normal dari berangkat sampai pulang sekolah dan sekarang ada istilah coding!". "Apa yang mesti kami lakukan?".
Coding sendiri memiliki arti kegiatan menulis kode-kode perintah yang dapat dijalankan oleh komputer sesuai dengan kemauan penulis kode. Ingat komputer bukan hanya PC saja tapi berbagai perangkat digital juga disebut komputer.
Di negara-negara maju istilah "coding di sekolah" sudah berjalan beberapa tahun lalu. Mereka antusias mengenalkan coding pada anak-anak usia sekolah karena mereka yakin bahwa anak-anak muda mempunyai energi besar untuk mengontrol banyak hal dengan coding. Bahkan CEO Code for Change di America Jonathan Novotnay mengatakan bahwa "Coding adalah jalan hebat bagi anak-anak untuk mengontrol teknologi dalam menatap masa depan".
Lihat negara kita yang hampir semua dikendalikan oleh teknologi mulai dari lembaga pemerintahan, lembaga keuangan, perekonomian, rumah sakit, militer, transportasi. Egoverment, Ebanking, Ecommerce, Ojek online dan banyak lagi. Pak menteri yang juga CEO Ojek Online juga merasakan sendiri begitu besar manfaat teknologi.
Maka sudah saatnya anak-anak muda bangsa ini dikenalkan dengan coding. Tentu guru-guru juga harus menguasai terlebih dahulu sehingga nanti dapat melakukan pendekatan yang baik dalam mendampingi anak-anak belajar coding. Metode dan pendekatan yang fun pasti akan disukai oleh anak-anak. Guru-guru juga bisa menggunakan game-game coding yang bertebaran di internet seperti berikut:
  1. Studio Code Angry Bird adalah game yang memberi kode arah gerak Angry Bird mengejar babi.
  2. Studio Code Frozen adalah game yang memberi kode arah gerak Elsa dan Anna untuk membuat hiasan salju
  3. Scratch adalah games online coding buatan Massachusetts Institute of Technology untuk pemula seperti guru pelajar atau orangtua untuk membuat animasi, games dan karya seni.

Memakai Baju Daerah Khas Malangan Di Sekolah


Beberapa bulan terahir nampak siswa-siswa kota Malang menggunakan pakaian khas kota Malang. Meskipun saat mengenakan bukan peringatan hari nasional. Ada apa garangan, eh gerangan?. Ternyata ada anjuran dari pemerintah daerah agar siswa mengenakan pakaian khas kota Malang pada hari-hari tertentu. Tentu dengan harapan siswa semakin menghargai dan melestarikan kebudayaan lokal.
Wah, ternyata baik siswa maupun orangtua kebingungan, seperti apa khas pakaian kota Malang? Memang tidak ada tolok ukur mengenai baju khas Malang karena hampir semua baju daerah di propinsi Jawa Timur mirip-mirip. Karena banyak yang tidak tahu maka Yusuf Norman dalam artikelnya tentang baju Malangan menyebutkan bagian-bagiannya, yakni:

Lali-laki

Udeng
adalah ikat kepala yang dibuat dari kain persegi panjang dengan motif batik.

sumber: http://yusufnorman.blogspot.com/
Sumber: https://makelarmalang.wordpress.com/

Angkong 
Angklong adalah baju seperti jas tanpa kerah berwarna hitam polos


sumber: http://20534009.siap-sekolah.com/2015/04/04/peringatan-meriah-hut-kota-malang/

Celana kolor hitam

sumber: http://yusufnorman.blogspot.com/

Perempuan

Baju Kebaya, boleh berwarna apa saja
Sumber: https://www.slideshare.net/MakeUpWisudaBekasi/jual-kebaya-wisuda-modern-081212346675-by-duta-graha-kebaya-62103389
Centhing 
Centhing adalah kain panjang biasanya berukuran 3 meter yang digulungkan diperut.
sumber: http://yusufnorman.blogspot.com/
Jarit/jarik 
Jarit/jarik adalah kain panjang berukuran 2 meter dan lebar 1 meter bermotif batik yang dililitkan diperut.
Sumber : https://id.carousell.com/p/kain-jarik-batik-primissima-h-santoso-185646090/
Jika anda ingin menggunakan baju Malangan namun sulit mendapatkan maka bisa menggunakan versi modern seperti berikut:

Sumber : http://20534009.siap-sekolah.com/2015/04/04/peringatan-meriah-hut-kota-malang/