Selamat Hari Guru

Ketiga kali setelah dua tahun berturut-turut, kembali aku menulis tentang hari guru. Memang sangat spesial bagi guru, apalagi aku yang hampir sebelas tahun menjadi guru (8 tahun dan 2 tahun disekolah yang berbeda) dan baru ikut prajabatan untuk menjadi pegawai tetap. Apalagi lima hari yang lalu aku tercantum dalam daftar guru sertifikasi dari 963 kuota yang ditetapkan oleh pemerintah. Hmm, yang menjadi ganjalan bagiku adalah statusku yang masih menjadi calon pegawai, apakah nantinya aku lolos sertifikasi atau tidak. Aku harus menunggu hasil test prajabatan yang mungkin akan diumumkan oleh yayasan tahun. Jika aku gagal menjadi pegawai tetap yayasan otomatis sertifikasiku juga gagal atau ditunda. Ah, semoga semua berjalan lancar. Doaku dan doa orang-orang yang baik pasti sangat membantuku (amin).
Ya sertifikasi adalah salah satu program peningkatan mutu para pendidik dengan menambahkan dana tunjungan profesi guru. Karena selama ini guru sebagai ujung tombak perubahan generasi bangsa kurang dapat perhatian dengan baik yang tentunya akan berdampak pada anak didik. Masih ingat slogan di era orde baru 'Guru tanpa tanda jasa", masih relevankah?? Jika melihat adanya program sertifikasi yang dilaksanakan oleh pemerintah maka slogan tersebut sudah tidak layak lagi, dan tidak perlu dinyanyikan lagi (hehe..).
Sebelumnya anggaran negara untuk pendidikan sangat minim, beda dengan negara-negara maju atau kita lihat negara tetangga Malaysia dan Singapore. Mereka sangat perhatian dengan pendidikan. Rencana mereka sangat matang dalam menyiapkan anak didiknya karena mereka tahu bahwa generasi muda yang berkualitas dan berkarakter sangat menentukan keberhasilan dan kemajuan negara. Oleh karenanya anggaran pendidikan disana selalu naik.
Pada tahun 2014 nanti program sertifikasi guru diharapkan oleh pemerintah sudah selesai dan tepat sasaran pada semua guru di Indonesia. Oleh karena itu guru sebagai agen perubahan dapat memanfaatkan dana tunjungan yang sudah diperoleh untuk meningkatkan profesionalitasnya. Tidak seperti yang di surat kabar beberapa guru menggunakan dana sertifikasi tidak semestinya. Seperti kata pemerhati pendidikan Krisna Yahya, "Masak sudah dapat uang sertifikasi, kok malah kawin lagi".
Ya, jika guru dan pemerintah saling bersinergi dan saling tahu diri maka pastilah kedepan Indonesia boleh bersaing dengan negara-negara maju, tidak terkecuali orang-orang desa, pinggiran, pegunungan dll.
Trims Negaraku atas perhatianmu terhadap pendidikan.
"Selamat hari guru".

 KOMPAS.com - Berkurangnya pasokan hard disk dunia akibat bencana banjir di Thailand menyebabkan para produsen PC terpaksa membeli dari gray market. Gray market merupakan sebuah pasar di mana produk yang diperjualbelikan di luar distribusi resmi, legal tetapi tidak resmi, dan umumnya memiliki harga lebih tinggi.

Hal ini menyebabkan harga hard disk di gray market melonjak naik. Misalnya, untuk hard disk dengan kapasitas 500 GB naik dari harga 45 dollar AS menjadi lebih dari 100 dollar AS dan untuk hard disk 320 GB, naik dari harga 35 dollar AS menjadi 60-70 dollar AS per unit.

Karena ketidakpastian masa depan industri hard disk dan kekhawatiran akan semakin memburuknya bencana banjir di Thailand, membuat para vendor PC mencari dari segala sumber untuk mengisi persediaan hard disk mereka. Beberapa sumber menggambarkan vendor-vendor telah memasuki tahap "panik" dalam usaha untuk mengisi persediaan hard disk mereka.

Sebagian besar vendor telah berulang kali melakukan pesanan ke produsen hard disk dengan jumlah dua atau bahkan tiga kali lipat dari permintaan biasa mereka. Namun, karena produsen hard disk hanya dapat menjawab bahwa mereka tidak memiliki persediaan lebih, para vendor PC pun terpaksa berpaling ke gray market.

Dengan kenaikan harga hard disk ini, para vendor PC tentu akan merevisi harga jual produknya. Sebuah vendor menunjukkan, untuk PC mainstream dengan harga berkisar antara 827-926 dollar AS akan naik sekitar 4 persen jika menggunakan hard disk 320 GB dari gray market yang naik sebesar 30 dollar AS. Namun, para produsen PC saat ini hanya akan menaikkan harga untuk PC mainstream, sedangkan untuk PC high-end belum mereka putuskan.

Peningkatan Mutu Sekolah Melalui IT


Beberapa hari yang lalu aku menghadiri undangan seminar Pendidikan tentang Peningkatan Mutu Sekolah Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi. Undangan aku dapat dari Yayasan tempatku bekerja yang berada di Surabaya. Seminar yang diadakan produsen perangkat keras Dell dengan pembicara Rani S Burchmore yang merupakan Head of Education Practice Dell South Asia dan Korea dan Kresnayana Yahya pengamatan pendidikan dari ITS.