Skip to main content

Perang Chip AI Memanas: Google TPU Tantang Dominasi NVIDIA, Guncang Saham Global


Silicon Valley – Duel kecerdasan buatan (AI) antara Google (melalui model Gemini) dan OpenAI/Microsoft (ChatGPT) kini telah meluas ke medan pertempuran paling krusial: perangkat keras (hardware). Google secara agresif mendorong chip AI rancangan mereka sendiri, Tensor Processing Unit (TPU), sebagai penantang serius bagi dominasi pasar yang selama ini dipegang oleh Graphics Processing Unit (GPU) buatan NVIDIA.

Persaingan "chip vs. chip" ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga mengenai triliunan dolar valuasi pasar, yang terbukti mengguncang harga saham Alphabet (Google) dan NVIDIA.

Google Menjual Senjata Rahasia TPU

Selama bertahun-tahun, Google menggunakan TPU secara eksklusif untuk menjalankan layanannya, termasuk melatih model bahasa besar seperti Gemini dan AlphaFold. Namun, Google kini mulai menawarkan TPU (terbaru dengan seri Ironwood atau TPU v7) kepada pelanggan Google Cloud, bahkan sedang dalam negosiasi besar untuk menyewakan atau menjualnya kepada raksasa teknologi lain seperti Meta Platforms.

Tantangan Biaya dan Efisiensi

Langkah ini didorong oleh kebutuhan mendesak perusahaan teknologi untuk mengurangi biaya operasional AI. TPU dirancang khusus untuk beban kerja AI (ASIC) sehingga diklaim jauh lebih efisien energi dan biaya untuk tugas-tugas spesifik AI dibandingkan GPU serbaguna milik NVIDIA.

Saham Guncang

Ketika kabar Meta mempertimbangkan menggunakan TPU Google beredar, saham NVIDIA anjlok hingga 2%–5% dalam satu hari, sementara saham Alphabet (GOOGL) melonjak naik. Hal ini menunjukkan bahwa investor melihat penjualan TPU Google sebagai ancaman langsung terhadap pendapatan inti NVIDIA yang selama ini memonopoli segmen chip pusat data AI.

Respons NVIDIA, Klaim Keunggulan Universal

NVIDIA, yang dipimpin oleh CEO Jensen Huang, dengan cepat merespons, menyatakan bahwa teknologi chip mereka satu generasi lebih maju dan lebih unggul dari TPU Google.

NVIDIA berargumen bahwa GPU mereka lebih serbaguna (universal) dan menjadi satu-satunya platform yang dapat menjalankan setiap model AI yang ada, berkat ekosistem perangkat lunak CUDA mereka yang matang. Mereka menegaskan bahwa meskipun TPU unggul dalam beban kerja khusus Google, fleksibilitas GPU sangat penting bagi pasar yang terus berkembang.

Duel Chip Mendorong Valuasi Alphabet

Perang chip ini memberikan dorongan signifikan pada valuasi Alphabet. Investor melihat kemampuan Google untuk merancang hardware (TPU), software (ekosistem Cloud), dan model AI (Gemini) secara vertikal sebagai keunggulan kompetitif jangka panjang.

Jika Google berhasil memecah monopoli NVIDIA di pasar chip AI dan pada saat yang sama model Gemini sukses melawan ChatGPT, Alphabet diposisikan tidak hanya sebagai penyedia layanan AI, tetapi juga sebagai pemasok infrastruktur utama untuk revolusi AI global.

Comments

© 2020 LondoGodong

Designed by Open Themes & Nahuatl.mx.