Strategi Profit Taking pada Bursa Saham


Berikut adalah beberapa strategi umum untuk mengambil keuntungan (profit-taking) yang digunakan oleh para investor dan trader untuk mengamankan keuntungan dan mengelola posisi investasi mereka:

Target Persentase Keuntungan

Dalam strategi ini, seorang investor menetapkan target persentase keuntungan yang ingin mereka capai pada investasi mereka. Setelah harga saham mencapai target tersebut, mereka menjual posisi mereka untuk mengamankan keuntungan.

Trailing Stop Order

Trailing stop adalah jenis order stop-loss yang bergerak mengikuti harga saham. Jika harga saham naik, trailing stop akan bergerak naik juga, menjaga jarak atau persentase tetap dari harga pasar saat ini. Jika harga saham turun mencapai jarak atau persentase tetap tersebut, trailing stop akan terpicu, dan posisi akan dijual.

Rata-rata Bergerak (Moving Averages)

Investor menggunakan rata-rata bergerak sebagai indikator teknikal untuk mengidentifikasi tren. Strategi umum adalah menjual saham saat harga melintasi di bawah rata-rata bergerak tertentu (misalnya, rata-rata bergerak 50 hari atau 200 hari), yang mengindikasikan potensi pembalikan tren.

Tingkat Resistensi (Resistance Levels)

Tingkat resistensi adalah titik harga di mana pergerakan naik saham kemungkinan akan terhenti. Investor mungkin memutuskan untuk mengambil keuntungan saat saham mendekati atau mencapai tingkat resistensi yang diketahui.

Tingkat Dukungan (Support Levels)

Sebaliknya, tingkat dukungan adalah titik harga di mana pergerakan turun saham kemungkinan akan berhenti atau berbalik arah. Investor mungkin memutuskan untuk mengambil keuntungan jika saham mencapai tingkat dukungan, dengan antisipasi potensi pembalikan harga.

Indikator Overbought/Oversold

Indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator dapat menunjukkan apakah suatu saham sedang overbought atau oversold. Saat saham overbought (RSI tinggi), investor mungkin mempertimbangkan untuk mengambil keuntungan. Begitu pula, saat saham oversold (RSI rendah), investor mungkin mencari peluang beli.

Analisis Fundamental

Investor yang mengandalkan analisis fundamental mungkin memutuskan untuk mengambil keuntungan jika mereka percaya bahwa saham tersebut telah menjadi terlalu mahal dibandingkan nilai intrinsiknya.

Berbasis Waktu

Beberapa investor menetapkan jangka waktu tertentu untuk investasi mereka dan menjual posisi setelah jangka waktu tersebut berakhir, terlepas dari kinerja saham.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada strategi yang menjamin keuntungan, dan kondisi pasar dapat berubah dengan cepat. Para investor harus mempertimbangkan toleransi risiko, tujuan investasi, dan melakukan riset yang tepat sebelum menerapkan strategi profit-taking apa pun. Diversifikasi dan pengelolaan risiko juga merupakan komponen penting dari pendekatan investasi yang seimbang.

Image by rawpixel.com on Freepik