Kurikulum 2013 : Kebijakan Pendidikan atau Politik??


Kebijakan Kurikulum 2013 segera akan dilaksanakan secara trial and error pada tahun ajaran baru 2013-2014. Khususnya pada kelas 1 SD, kelas 7 SMP dan kelas 10 SMA. Sedangkan kelas yang lain masih menerapakan kurikulum lama. Jika melihat perubahan yang sering dilakukan oleh para menteri pendidikan, maka dalam benak kita sudah teriang pasti akan muncul kurikulum baru lagi.
Apakah itu penyempurnaan kurikulum sebelumnya atau memang lebih buruk dari sebelumnya.
Para guru BK, TIK, Mulok yang merasa kuatir akan nasibnya tentu berharap-harap cemas. Apalagi yang sudah mendapatkan Tunjangan Profesi Pendidikan melalui sertifikasi pendidikan. Tentu, mereka bertanya-tanya, apakah masih bisa mengajar dan mendapatkan tunjangan itu?. Mari kita tengok di beberapa blog guru yang mengeluh kesahkan terkait kurikulum 2013. Tapi tak perlu kuatir, diatas langit masih ada langit. Sebentar lagi akan ada Pemilu 2014 yang pasti akan membentuk kabinet baru. Semoga para menteri baru nantinya membuat kebijakan lebih baik dari sebelumnya, terlebih lagi pada departemen pendidikan.
Perlu diingat guru juga memiliki pengaruh besar dalam kancah politik nasional. Banyak politikus yang mendekati para guru untuk mendapatkan dukungan. Apalagi menjelang pemilihan kepala daerah atau pemilihan presiden, pasti guru akan didekati untuk menggalang suara. Saya masih ingat ketika pemilihan Gubernur di salah satu propinsi di Indonesia. Para kepala sekolah dan guru diundang dalam acara pelatihan pendidikan tapi didalamnya berisi ajakan-ajakan memilih salah satu calon. Dimana disetiap ruang pertemuan pasti terdapat banner yang menampilkan foto sang calon. Ya, tepat acara tersebut merupakan kampanye terselubung karena pada akhir acara para kepala sekolah dan guru diberi uang. Memang sangat manjur trik tersebut, terbukti calon gubernur tersebut akhirnya terpilih sampai sekarang.
Jika melihat kenyataan tersebut, apalagi guru TIK yang memiliki kemampuan menggalang masa lewat media internet, jejaring sosial maupun blog. Tentu para politikus akan berpikir panjang dalam menentukan kebijakan yang berkaitan dengan guru. Oleh karena itu bapak-ibu guru tidak perlu cemas, tetap berpikir jernih dan fokus dalam mengajar. Kita masih punya waktu untuk menunggu dan berdoa atas kebijakan kurikulum 2013, karena masih banyak orang baik yang mampu memimpin bangsa ini. Selayaknya Joko Widodo dan Ahok. Mari kita dukung dan doakan orang-orang seperti mereka agar dapat memimpin bangsa ini dan menjadikan negara yang maju dan bermartabat. Jangan sampai kita salah pilih dan menyesal dikemudian hari karena kebijakannya me-marginal-kan kita.

Post a Comment

Terima kasih atas komennya

Previous Post Next Post